Majdi Ar Roba’iy (pakar sejarah) berkata: Aku telah menghabiskan sepuluh
tahun dari umurku bersama syi’ah… Dan kupelajari sejarah mereka,
kuteliti sepak terjang mereka dan tokoh-tokoh utama mereka… Demikian
pula perseteruan mereka terhadap ahlussunnah wal jama’ah… Itu semua
kulakukan selama pengembaraan ilmiahku dalam rangka mendapatkan gelar
Master dan Doktor di bidang sejarah syi’ah, tepatnya di negeri Irak dan
Iran.
Kurenungi dengan seksama sekte Syi’ah Bathiniyyah yang
menghalalkan darah kaum muslimin, dan menyebarkan paham syi’ah dengan
api dan besi (kekuatan senjata)… Sampai mereka berhasil memaksa bangsa
Iran sejak 400 tahun untuk memeluk syi’ah…
Mereka memaksa jutaan
warga ahlussunnah wal jama’ah di Iran untuk menganut paham syi’ah,
sampai-sampai para sejarawan mengatakan bahwa jumlah ahlussunnah yang
dibunuh oleh syi’ah di masa daulah Shafawiyah (Syi’ah Rafidhah) mencapai
SATU JUTA JIWA.
Mereka disembelih dengan pedang oleh
tangan-tangan syi’ah Rafidhah, sehingga beralihlah Iran yang sunni
menjadi syi’i majusi sejak 400 tahun silam.
Lebih dari itu, pada
saat-saat paling kritis dalam sejarah, kaum Syi’ah Rafidhah justru
berkoalisi dengan kaum Yahudi dan Nashara untuk melawan ahlussunnah wal
jama’ah… inilah penyebab terhentinya ekspansi (futuhat) Daulah
Utsmaniyyah di benua Eropa, setelah mereka berhasil menaklukkan belahan
timur Eropa.
Daulah Utsmaniyyah sempat menjejakkan kakinya di
jantung Eropa, dan mengepung kota Wina (Austria)… namun akhirnya mereka
harus kembali ke negeri Timur (Asia) dan melupakan impian penaklukan
Eropa dan masuknya warga Eropa ke pangkuan Islam.
Oleh karena
itu, salah seorang sejarawan Barat terkenal berkata, “Andai bukan karena
pengkhianatan dan serangan Kaum Syi’ah Shafawiyyin (Rafidhah) terhadap
Khilafah Utsmaniyyah dari arah belakang, niscaya Utsmaniyyun akan
menguasai Eropa seluruhnya, dan beralihlah Eropa menjadi benua Islam”.
Diantara
tragedy yang menjadikanku merenung cukup lama, dan hampir-hampir tak
percaya hal itu bisa dilakukan oleh seorang manusia, apalagi yang
mengaku muslim… ialah apa yang dilakukan oleh Syi’ah Qaramithah (salah
satu sekte syi’ah bathiniyyah) di sekitar Baitullah (masjidil Haram)
pada tahun 317 H, tepatnya pada hari Tarwiyah (tanggal 8 Dzulhijjah)
ketika mereka menyerang Jemaah haji dan membantai lebih dari 30 ribu
jiwa… kubah sumur zam-zam mereka hancurkan… pintu ka’bah mereka congkel…
kiswahnya mereka lepas, dan siapa pun dari Jemaah haji yang
bergelayutan di kiswah ka’bah mereka sembelih… lalu mereka kuburkan
jasad kaum muslimin tsb di sumur zam-zam!!
Setelah itu, mereka mencongkel hajar aswad dari tempatnya, dan membawanya ke negeri Mereka (Ahsa’).
Setelah
merenungi tragedy ini, barulah aku meyakini kebenaran ucapan Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyyah tentang kaum syi’ah bathiniyyah, bahwa “mereka itu
lebih kafir dari Yahudi dan Nasrani, dan memerangi mereka lebih wajib
daripada memerangi orang-orang kafir, sebab mereka tergolong kaum
murtad”.
Hari ini, setelah kita menyaksikan penyembahan terhadap
Basyar Al Asad yang terjadi di Suriah, dan pembantaian serta pembunuhan
terhadap Ahlussunnah lewat serangkaian genosida yang belum pernah
dilakukan kaum Yahudi maupun Tatar (Mongol) sekalipun… ditambah lagi
penghancuran dan penistaan masjid-masjid… yakinlah aku bahwa Basyar Al
Asad dan Syi’ah Nushairiyah-nya adalah anak cucu dari Syi’ah Bathiniyyah
Qaramithah tsb…
Benarlah firman Allah (ذريةً بعضها من بعض) “Sebagiannya merupakan keturunan sebagian lainnya”…
Seakan-akan sejarah sedang terulang kembali!!!
Ditulis oleh DR. Majdi Ar Roba’iy diterjemahkan, Madinah 8 Jumada Tsaniyah 1436 H/ Muhamad Taufik Ismail. (Nahi Munkar dot com)
No comments:
Post a Comment