Thursday 23 April 2015

Pesantren Sidogiri Bongkar Pemikiran Menyimpang Quraish Shihab

Jauh sebelum orang-orang ramai meributkan ketidakberesan pemikiran ulama Metro TV Prof. Dr. Quraish Shihab di kalangan liberal di Indonesia, secara jamak diketahui beliau sebagai seorang yang bermasalah. Demikian dikutip NU Garis Lurus, dari analisa Pesantren Sidogiri, Ahad (19/4/2015).

Jilbab tidak wajib dan tidak ada jaminan Rasulullah SAW masuk surga hanyalah dua hal kontroversi Dr. Quraish Shihab yang mengemuka ke publik. Terakhir, dalam kajian tafsir di Metro TV, dia bahkan membolehkan “ucapan selamat natal”.

Sepanjang sejarah, Quraish Shihab (QS) pernah menulis buku, “Sunnah -Syiah Bergandengan Tangan! Mungkinkah?” Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Lentera Hati pada Maret 2007. Di antara yang ditegaskan QS di buku ini bahwa perbedaan sunni dan syi’ah bukan pada ushul. QS juga menyanggah keberadaan Abdullah bin Saba’. Dia menyebut Abdullah bin Saba’ sebagai tokoh fiktif. Dalam buku ini QS juga ingin mendegradasi posisi Abu Hurairah RA sebagai sahabat Rasulullah SAW yang paling banyak meriwayatkan hadis.



Menanggapi buku tersebut, teman-teman santri Pondok Pesantren Sidogiri menulis buku bantahan berjudul, “Mungkinkah Sunnah Syiah Bersatu Dalam Ukhuwah?” Sontak, semua pembelaan Quraish Shihab terhadap Syiah telah dimentahkan santri-santri Sidogiri melalui buku ini.

Add Buku karya Pesantren Sidogiri membongkar Quraish Shihab yang syiah
Terkait Syihab sebagai syiah dari Jakarta, Pesantren Sidogiri mengakui bahwa, QS mengirim pesan ketidaksukaannya terhadap buku yang telah membantah buku pro-syiahnya. “Santri (pelajar) gitu loh, membantah bukunya profesor.”

Dari pelosok Pasuruan, teman-teman Sidogiri pun merespon, “Kalau memang sanggahan kami ada yang perlu disanggah balik, silakan saja. Atau mari kita ketemu, kita duduk dalam satu majelis, kita bedah bareng buku kita masing-masing!”

Namun ajakan para santri ini sampai sekarang belum dipenuhi oleh Sang Profesor. Pada Haul Habib Muhanmas bin Salim al Aththas di Masjid Baalawi, Singapura, Quraish Shihab pernah berceramah. Dalam ceramahnya, beliau mengkritisi kitab maulid, Diba’. Tepatnya pada bait: “Mauliduhu bi Makkah, wa hijratuhu bil Madinah wa shulthonuhu bis-Syam.”

Salah seorang yang hadir ketika itu adalah Habib Umar bin Muhsin Al Aththas, Lawang. Habib Umar sebenarnya bermaksud mendebat QS. Namun Habib Hasan Al Aththas sebagai tuan rumah mencegah beliau.

Sumber: Syiah Indonesia Online

No comments:

Post a Comment